Kamis, 26 Juni 2014

DARI SEORANG TEMAN SEBAGAI BAHAN INTROSPEKSI DIRI………

Dalam tujuh hari yang telah lalu dan mungkin akan terulang............ hari pertama, tahajudku tertinggal..dan aku sibuk dg duniaku, hingga dzuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil..dan sorenya kulewati saja masjid yg mengumandang kan adzan maghrib dg niat kulakukan bersama isya... hari kedua, tahajudku tertinggal lagi dan hal yg sama aku lakukan sebagaimana hari pertama... hari ketiga, aku lalai lagi akan tahajudku, temanku memberi hadiah novel best seller yg lebih dari 200 halaman, dlm waktu tidak lebih dari satu hari aku telah selsai membacanya, tapi…enggan aku membaca Al Qur’an walau Cuma satu juzz..Al qur’an yang 114 ayat, hanya 12 surat yang kuhafal itupun dg terbata-bata, tapi…ketikata temanku bertanya tentang novel tadi, betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan… hari keempat, aku lalai lagi akan tahajudku, sorenya aku dating ke masjid dg niat mengaji, tapi kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku… aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yang ada disamping kiri dan kananku…padahal, ba’da maghrib tadi betapa sulitnya aku merangkai kata-kata untuk kupanjatkan do’a……… hari kelima, kembali aku lupa akan tahajudku, kupilih shaf paling belakang agar dapat menyandar pada dinding dan aku mengeluh saat imam shalat Jum’at kelamaan bacaannya…padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televise dan betapa nikmat, serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam… hari keenam, aku semakin lupa akan tahajudku, kuhabiskan waktu di mall dan bioskop bersama teman-temanku demi memuaskan nafsu mata dan perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar…aku lupa, waktu di perempatan lampu merah tadi, satu wanita tua mengetuk kaca mobilku, hanya uang dua ratus rupiah kuberikan..itupun tanpa menoleh… hari ketujuh, bukan hanya tahajudku tapi subuhkupun tertinggal, aku bermalas-malasan di tempat tidur menghabiskan waktu, selang beberapa waktu di hari ketujuh itu juga…aku tersentak kaget mendengar kabar temanku kini telah terbungkus kain kaffan, padahal baru tadi ia dg misscallnya mengingatkan aku tentang tahajudku….. kematian…kenapa aku baru gemetar mendengarnya..??? padahal dari dulu sayap-sayapnya telah mengelilinguku dan dia bias hinggap kapanpun dia mau… Seperempat abad lebih aku lalai, dari hari ke hari, bulan dan tahun…yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunnah…kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta…. Tuhan andai ini merupakan satu titik hidayah, walaupun imanku belum seujung kuku hitam, aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa..tahajud dan shalatku meninggalkan bekas, saast aku melipat sajadahku… AMIEN……………

semoga menginspirasi kita semua...